Kamis, 29 Mei 2014

story about the moon,earth and the sun

Beberapa hari ini aku bersimpatik kepada bulan, yang terus setia menjadikan matahari sebagai pusatnya berevolusi, tak pernah berhenti, meski bumi malah fokus mengitari matahari.

mungkin beberapa orang adalah bulan, yang dengan setia terus menjadikan seseorang sebagai buminya, pusatnya berevolusi,menghabiskan seluruh energi,waktu, perasaan dan pikiran, sementara sang bumi, malah asik mengejar matahari, tanpa peduli isi hati bulan.

dunia memang tak adil, apa karena bulan tidak punya cahaya? apa karena bulan tidak bisa memberikan bumi energi seperti matahari? 

tatasurya membuatku tertawa, dan tersadar pula, bahwa kita sebetulnya mungkin saja bulan, atau bumi , atau bahkan matahari,bagi dan untuk orang lain.

kadang aku juga berpikir,bagaimana jika bulan lelah diacuhkan bumi? bagaimana jika bulan ngambek? bagaimana jika sang bulan ingin berhenti, ingin menjadi matahari di galaksi lain mungkin, ingin menjadi pusat tata surya,ingin dilihat,diperhatikan oleh seisi galaksi? 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar